Kamis, 10 November 2016

Kisah Salman Al Farisi


SALMAN AL FARISI


Nama lengkapnya Mabah bin Budzkhasyan bin Mousilan bin Bahbudzan bin Fairuz bin Sahrk Al-Isfahani. Namun, ia lebih dikenal dengan nama Salman Al-Farisi. Nama panggilannya adalah Abu Abdillah dan digelari dengan Salman Al-Khair.Ia berasal dari desa Ji di Isfahan, Persia. Ia adalah sosok sahabat yang terkenal memiliki ide-ide brilian, memiliki tubuh yang kuat, dan pandai dalam ilmu-ilmu syariat. Ia pernah menjadi penjaga api di kuil tempat pemujaan orang-orang Persia. Kisah cinta Salman al Farisi
Pada suatu waktu, Salman berkeinginan untuk menggenapkan dien dengan menikah. Selama ini, ia juga diam-diam menyukai seorang wanita salehah dari kalangan Anshar. Namun ia tak berani melamarnya. Sebagai seorang imigran, ia merasa asing dengan tempat tinggalnya, Madinah. Salman pun kemudian mendatangi seorang sahabatnya yang merupakan penduduk asli Madinah, Abu Darda’. Ia bermaksud meminta bantuan Abu Darda’ untuk menemaninya saat mengkhitbah wanita impiannya.Setiba di rumah wanita shalehah tersebut, keduanya pun diterima dengan baik oleh tuan rumah. Singkat cerita Abu Darda’ mengutarakan maksud kedatangannaya kepada tuan rumah tentang lamaran Salman kepada pitri sang tuan rumah. Mendengarnya, si tuan rumah merasa terhormat. Tentu saja, ia kedatangan dua orang sahabat Rasulullah yang utama. Salah satunya bahkan berkeinginan melamar putrinya. Namun sang ayah tidaklah kemudian segera menerimanya. Seperti yang diajarkan Rasulullah, ia harus bertanya pendapat putrinya mengenai lamaran tersebut. Mewakili sang putri, ibunya pun mengatakan bahwa putrinya menolak lamaran Salman. Kemudian sang ibu menjelaskan bahwa putrinya akan menjawab iya bila Abu Darda’ memiliki keinginan yang sama seperti Salman. Jika seperti pria pada umumnya, maka hati Salman pasti hancur berkeping-keeping. Ia akan merasakan patah hati yang teramat sangat.

Namun Salman merupakan pria shaleh, seorang mulia dari kalangan shahabat Rasulullah. Dengan ketegaran hati yang luar biasa, ia justru menerima keputusan sang wanita dengan lapang dada. Tak hanya itu, Salman justru menawarkan bantuan untuk pernikahan keduanya. Tanpa perasaan hati yang hancur, ia memberikan semua harta benda untuk persiapan pernikahan. Salman juga akan menjadi saksi pernikahan mereka berdua. ( Referensi: Kisah Salman Al Farisi, Biografi tokoh ternama)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar