Minggu, 06 Maret 2016

Kasih yang tak tersampaikan (untukmu gadis penari endel)






Kasih yang Tak Tersampaikan


Sebut saja namaku dira,usiaku 20 tahundan saat ini aku menginjak bangku kuliah semester 2 disebuah perguruan tinggi swasta di kota depok.Aku masuk fakultas teknik sipil karena ini dorongan dari orang tuaku ,terutama ayah.Aku adalah anak tunggal wajar saja apa yang aku mau orang tuaku selalu memenuhinya.Hari demi hari kulalui,kujalani dengan santai tanpa ada beban sedikitpun walaupun tugas menumpuk bak membentuk bukit yang menjuang .Wajar saja begitu,aku adalah termasuk mahasiswa pemalas dan anak yang nakal dikelas tetapi belum pernah deketin cewek cewek kampus loh hahaha .Pagi hari jam menunjukan pukul 05.00 disibaklah selimutku  oleh mama.
“Dira sayang ayo nak bangun,udah siang ayo cepet shalat subuh inget loh hari ini kan ada kuliah.” Suara mama dengan lembut menggoyangkan tubuh ku
“Dira masih ngantuk mah,”gerutuku
“eh anak mamah ngga boleh gitu ayo bangun.
“ya.” Jawabku singkat
Tepat pukul 06,30 mama papa dan aku sarapan .
“Dir,gimana kuliahmu ?”Tanya papa penasaran
“baik pah lancar.”sahutku
“bagus,kamu  harus kuliah yang bener kelak kamu harus menggantikan posisi pekerjaan papa ini” jawabnya dengan senyum yang mengembang
Hari ini seperti biasa masuk kuliah pagi,sebenarnya masih sangat malas rasanya ingin kembali tidur.Seperti biasa jalan depok yang begitu macet membuat moodku berubah.Sesampai diparkiran tak langsung ke kelas karena masih terlalu pagi,ku putuskan menuju tempat yang tenang dan menyejukan hati ya itu dia masjid kampus.Ku turunkan langkahku melalui tangga tanggga.tiba tiba langkahku terhenti seperti membeku,jantungku seakan ikut berhenti mataku tertuju pada sosok gadis berhijab panjang berwarna merah muda .wajah nya  bersinar,pipinya cuby dan dia kembali hadir dihadapanku .Gadis yang selama ini kupikirkan  kurang lebih satu tahun yang lalu kembali hadir sungguh rasa ini bercampur aduk menjadi satu antara senang terharu dan rindu.Seorang gadis penari endel yang kutemui satu tahun lalu di gedung seni yang ada di kota Tegal.Saat itu aku baru saja lulusan SMA,diajak lah berlibur dikota Tegal oleh paman bibi dan sepupuku namanya Robi.Saat itu hari minggu pagi bergesa gesa kami ber empat menuju gedung seni yang ada disana untuk menghadiri acara pagelaran seni,wajar saja paman dan bibi menghadiri karena beliau adalah tamu undangan.Beliau adalah penjabat daerah kota Tegal dan aku,robi diajak menghadirinya. Rasanya malas sekali menghadiri acara seperti ini entah mau menolak tetapi ada rasa tak enak untuk menolaknya.kumasuki ruangan itu yang dipenuhi oleh karya karya anak muda daerah dinding dinding yang dipenuhi lukisan temporer sungguh menakjubkan mata,ditambah sorotan lampu yang mendukungnya.sungguh memang megah dan mewah acara ini.Dan tiba saatnya  acara akan dibuka,dibuka dengan tarian topeng endel khas Tegal.sosok penari berhijab masuk panggung dengan senyum yang mengembang membawa topeng tariannya.diiringi musik yang mendukungnya gerakan yang lemah lembut gemulai dipasanglah topeng itu.Antara kagum dan penasaran dengan penampilan gadis itu membuataku melamun hingga tak sadar kalau tari endel penyambutan itupun sudah selesai.
“eh dir!” sahut Robi yang menyadarkanku dari lamunan
“ya Rob ada apa?”tanyaku gugupsambil mencari sosok gadis penari itu.”
“lu lamunin apa dir,hayo ngaku cari siapa lu?”
“ngga cari siapa siapa koq,gw  cari toilet aja dimana ya?”jawabku berbohong
“tuh dibelakang gedung ini samping kamar ganti penari penari sini.”
“yaudah gue ke sana ya Rob”
“eh mau gue anterin ngga?” tawarnya
“ngga usah lu disini aja gw bisa kesana sendiri “ batin ku(ngga mau Robi tau kalo aku pura pura nyari toilet padahal mau nyari info soal gadis itu)
Setelah beberapa menit aku Tanya sana sini,ternyata gadis itu namanya Karin.Dia gadis yang behijab dan taat agama dan sangat pandai menari.sewaktu disekolah dia selalu menjadi andalan sekolahnya sebagai penari.Hijab tak menghalangi bakatnya,walaupun dia menari tetapi hijab tak pernah lepas dari mahkotanya. Tiba tiba Karin keluar dari kamar ganti tanpa make up dan dengan baju gamis hijab syari.Masyallah sungguh indah sekali ciptaanMU .Tak sedikitpun terpoles wajahnya masih tetap cantik dan anggun.Belum sempat ku dekati ternyata sudah dijemput oleh ibunya.Setidaknya aku tau sedikit tentang gadis itu.Semenjak kejadian itu tak berhenti berhentinya ku pikirkan dia.Dan sekarang gadis itu dihadapanku.Tiba tiba dari belakang ada yang menepuk punggungku
“Dira lu ngapain disini?”Tanya Ali temen sekelasku
“eh ngga tadi gue males aja ke kelas masih pagi bro.”
“Udah  jam masuk nih yo masuk kelas bro!”
“yo”
Hari demi hari kulalui,sekarang aku mulai berubah.yang tadinya suka berangkat telat sekarang  berangkat pagi.Waktu waktu yang biasanya kugunakan nongkrong bareng temen kelas sekarang mulai sibuk dengan kegiatan baru ku mencari informasi gadis penari endel itu.Bebaerapa bulan kemudian usahaku membuahkan hasil.Ternyata Karin satu fakultas denganku tetapi lain kelas,begitu bahagianya aku gadis yang selama ini kupikirkan ternyata satu kampus bahkan satu fakultas denganku antara percaya dan tidak percaya.Dikampus Karin mengikuti UKM rohani islam dan seni tari sesuai bakatnya  sedangkan aku  hanya mengikuti olahraga basket .Ku coba dekati Karin,berbagai usaha ku lakukan tak membuahkan hasil dari yang ku ikuti dan kuabadikan saat dia menari diacara kampus.Tak beberapa lama dia mulai mau kudekati memang tak mudah butuh perjuangan dan semangat yang tinggi.Walaupun dia dan aku berkomunikasi,tetapi dia sangat menjaga jarak antara wanit dan laki laki.Maklum saja dia memang mengerti,tahu aturan  dan dari golongn keluarga yang beragama.
“Karin kan muslimah apalagi pake hijab syari,gmna bisa Karin masih mau menari tarian daerah itu?”tanyaku penasaran
“maaf ya ka dira,ya memang Karin ini berhijab tetapi dengan hijab ini alhamdulillah bakat bakat Karin menari tarian daerah ini masih lacar, selama Karin menari boleh pake hijab maka Karin masih mau menari.tetapi jika Karin ngga boleh menari pake hijab maka Karin ngga akan menari lagi ka.” Jawabnya lembut
“terus kamu rishi ngga menari didepan orang orang banyak?”
“ngga ka,alhamdulillah selama ini  karin menari kan gerakannya sopan dan lembut.”
“ya juga sih,oh ya kamu menari apa aja ?”
“Karin menari tarian daerah ka  khususnya tari topeng endel yang dari daerah tegal.karin mau melestarikan  budaya Karin ka,coba kakak bayangkan satu orang saja dari daerahya masing masing melestarikan budayanya ngga kebayangkan akan jadi gmna nantinya .”
“koq kamu ngga mencoba menari tarian modern ?seperti sekarang sedang digandrungi oleh anak remaja seperti k pop gitu?”
“ngga ka,Karin ngga menari tarian seperti itu.karin hanya mau  dan belajar tari tarian tradisional daerah saja.lagian itu kan bukan milik Negara kita,terkadang kita lupa kalau budaya kita tak dilestarikan padahal nanti kalo udah diakui Negara lain baru kita mau mengakui kalau itu milik kita.Karin miris aja ka jika anak muda jaman sekarng memilih budaya barat entah dari segi makanan,minuman,baju,tarian dan lainnya.Karin ngga mau aja seperti mereka mereka ka.walaupun entah mereka bilang kuno atau apapun .”jawabnya antusias
“masyallah masih ada gadis sehebat Karin.andai saja mereka meniru sifat seperti kamu pasti akan begitu indah.”
“oh ya ka maaf Karin pamit mau puang duluan soalnya udah ditungguin ibu dibutik “
“mau kakak anterin kebutiknya?”
“oh makasih ka,Karin bisa sendiri nanti naik angkot aja.”
“yasudah hati hati Karin” jawabku dengan sedikit kecewa atas ponolakannya
Karin memang sangat menjaga antara wanita dan laki laki yang bukan mahramnya.Aku paham hal itu tetapi aku juga kecewa karena tawaranku ditolak olehnya.Tiba tiba aku melihat sekar melintas di depanku.sekar adalah temenku dan dia juga temen satu UKM rohani islam dengan Karin.Tak beberapa lama ku beranikan mendekati sekar
“Assalamualaikum sekar”
“waalaikumsalmam dira,koq tumben  ada apa?”Tanya sekar heran
“hehe ngga boleh ?”
“ya boleh tumben aja”
“suudzon terus kamu”
Basa basi sudah panjang lebar dan masuk pada intinya mulai menggali  informasi tetang si Karin.kan sekar temen akrabnya.
“kar gue mau tanya menurut lu Karin itu gmna?”
“ya baik orangnya,lembut,cantik.”
“terus yang lu tau dari dia apalagi?”
“ya banyak.kenapa koq kamu kayanya pengen tau banget soal Karin?”tanyanya polos
“ya ngga gue cuma pengen tau dia aja.oh ya dia lagi deket sama cowok siapa aja?”tanyaku penasaran
singkat cerita aku sangat yakin dan mantap kalau aku bisa mendapatkannya kelak dan yakin kalo Karin aku menyukaiku.Dia sang matahariku dan aku terlalu percaya diri kalo aku sang mataharinya.Tetapi takdir berkata lain,singkat cerita
“emm dia ngga dekat sama laki laki dir,ya Cuma dia sekarang lagi ta’arufan sama laki laki pilihan abi nya.
Dep antara percaya dan tidak percaya,sang matahariku ternyata sudah mau menikah,proses taarufan  sedang di jalaninya.seolah sudah tak ada harapan lagi memilikinya kelak.Memang dia belum akad,tetapi laki laki itu sudah satu langkah didepanku menghadap orang tuanya.Apa dayaku sekarang seperti tak ada semangat lagi pupus sudah harapanku .Mungkin memang ini takdir sang illahi,aku harus berubah mengikhlaskannya .Hari demi hari kulalui sejak kejadian itu mulai merubah sikapku lebih mendekatkan diri kepada sang pencipta.Jodoh tak kan kemana takan tertukar,kita hanya perlu memantaskan diri .Biarkan kasihku tak tersampaikan biarkan rasa cintaku cukup dalam diam dan kutitipkan dalam lantunan doa.


Kesimpulan
Dari cerita diatas dapat kita simpulkan beberapa pesan sebagai berikut:
  1.   kita harus melestarikan budaya asal daerah kita sendiri tanpa merasa malu
  2.  Cinta tak harus memiliki,cinta tak harus mengungkapkan cukup dalam diam dan doa itulah cinta yang sesungguhnya.Mengikhlaskan tanpa memaksa kehenda diri kita.
  3.   Dengan dapat mengubah segalanya.
  4.  Cintai penciptanya baru mencintai ciptaanNYA.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar