Kasih
yang Tak Tersampaikan
Sebut
saja namaku dira,usiaku 20 tahundan saat ini aku menginjak bangku kuliah
semester 2 disebuah perguruan tinggi swasta di kota depok.Aku masuk fakultas
teknik sipil karena ini dorongan dari orang tuaku ,terutama ayah.Aku adalah
anak tunggal wajar saja apa yang aku mau orang tuaku selalu memenuhinya.Hari
demi hari kulalui,kujalani dengan santai tanpa ada beban sedikitpun walaupun
tugas menumpuk bak membentuk bukit yang menjuang .Wajar saja begitu,aku adalah
termasuk mahasiswa pemalas dan anak yang nakal dikelas tetapi belum pernah
deketin cewek cewek kampus loh hahaha .Pagi hari jam menunjukan pukul 05.00
disibaklah selimutku oleh mama.
“Dira sayang ayo nak
bangun,udah siang ayo cepet shalat subuh inget loh hari ini kan ada kuliah.”
Suara mama dengan lembut menggoyangkan tubuh ku
“Dira masih ngantuk
mah,”gerutuku
“eh anak mamah ngga
boleh gitu ayo bangun.
“ya.” Jawabku singkat
Tepat
pukul 06,30 mama papa dan aku sarapan .
“Dir,gimana kuliahmu ?”Tanya
papa penasaran
“baik pah lancar.”sahutku
“bagus,kamu harus
kuliah yang bener kelak kamu harus menggantikan posisi pekerjaan papa ini”
jawabnya dengan senyum yang mengembang
Hari
ini seperti biasa masuk kuliah pagi,sebenarnya masih sangat malas rasanya ingin
kembali tidur.Seperti biasa jalan depok yang begitu macet membuat moodku
berubah.Sesampai diparkiran tak langsung ke kelas karena masih terlalu pagi,ku
putuskan menuju tempat yang tenang dan menyejukan hati ya itu dia masjid
kampus.Ku turunkan langkahku melalui tangga tanggga.tiba tiba langkahku
terhenti seperti membeku,jantungku seakan ikut berhenti mataku tertuju pada
sosok gadis berhijab panjang berwarna merah muda .wajah nya bersinar,pipinya cuby dan dia kembali hadir
dihadapanku .Gadis yang selama ini kupikirkan
kurang lebih satu tahun yang lalu kembali hadir sungguh rasa ini
bercampur aduk menjadi satu antara senang terharu dan rindu.Seorang gadis
penari endel yang kutemui satu tahun lalu di gedung seni yang ada di kota
Tegal.Saat itu aku baru saja lulusan SMA,diajak lah berlibur dikota Tegal oleh
paman bibi dan sepupuku namanya Robi.Saat itu hari minggu pagi bergesa gesa
kami ber empat menuju gedung seni yang ada disana untuk menghadiri acara
pagelaran seni,wajar saja paman dan bibi menghadiri karena beliau adalah tamu
undangan.Beliau adalah penjabat daerah kota Tegal dan aku,robi diajak
menghadirinya. Rasanya malas sekali menghadiri acara seperti ini entah mau
menolak tetapi ada rasa tak enak untuk menolaknya.kumasuki ruangan itu yang
dipenuhi oleh karya karya anak muda daerah dinding dinding yang dipenuhi
lukisan temporer sungguh menakjubkan mata,ditambah sorotan lampu yang
mendukungnya.sungguh memang megah dan mewah acara ini.Dan tiba saatnya acara akan dibuka,dibuka dengan tarian topeng
endel khas Tegal.sosok penari berhijab masuk panggung dengan senyum yang
mengembang membawa topeng tariannya.diiringi musik yang mendukungnya gerakan
yang lemah lembut gemulai dipasanglah topeng itu.Antara kagum dan penasaran
dengan penampilan gadis itu membuataku melamun hingga tak sadar kalau tari
endel penyambutan itupun sudah selesai.
“eh dir!” sahut
Robi yang menyadarkanku dari lamunan
“ya Rob ada
apa?”tanyaku gugupsambil mencari sosok gadis penari itu.”
“lu lamunin apa
dir,hayo ngaku cari siapa lu?”
“ngga cari siapa
siapa koq,gw cari toilet aja dimana
ya?”jawabku berbohong
“tuh dibelakang
gedung ini samping kamar ganti penari penari sini.”
“yaudah gue ke
sana ya Rob”
“eh mau gue
anterin ngga?” tawarnya
“ngga usah lu
disini aja gw bisa kesana sendiri “ batin ku(ngga mau Robi tau kalo aku pura
pura nyari toilet padahal mau nyari info soal gadis itu)
Setelah beberapa menit aku Tanya sana sini,ternyata
gadis itu namanya Karin.Dia gadis yang behijab dan taat agama dan sangat pandai
menari.sewaktu disekolah dia selalu menjadi andalan sekolahnya sebagai
penari.Hijab tak menghalangi bakatnya,walaupun dia menari tetapi hijab tak
pernah lepas dari mahkotanya. Tiba tiba Karin keluar dari kamar ganti tanpa
make up dan dengan baju gamis hijab syari.Masyallah sungguh indah sekali
ciptaanMU .Tak sedikitpun terpoles wajahnya masih tetap cantik dan anggun.Belum
sempat ku dekati ternyata sudah dijemput oleh ibunya.Setidaknya aku tau sedikit
tentang gadis itu.Semenjak kejadian itu tak berhenti berhentinya ku pikirkan
dia.Dan sekarang gadis itu dihadapanku.Tiba tiba dari belakang ada yang menepuk
punggungku
“Dira lu ngapain
disini?”Tanya Ali temen sekelasku
“eh ngga tadi
gue males aja ke kelas masih pagi bro.”
“Udah jam masuk nih yo masuk kelas bro!”
“yo”
Hari demi hari kulalui,sekarang aku mulai
berubah.yang tadinya suka berangkat telat sekarang berangkat pagi.Waktu waktu yang biasanya
kugunakan nongkrong bareng temen kelas sekarang mulai sibuk dengan kegiatan
baru ku mencari informasi gadis penari endel itu.Bebaerapa bulan kemudian
usahaku membuahkan hasil.Ternyata Karin satu fakultas denganku tetapi lain
kelas,begitu bahagianya aku gadis yang selama ini kupikirkan ternyata satu kampus
bahkan satu fakultas denganku antara percaya dan tidak percaya.Dikampus Karin
mengikuti UKM rohani islam dan seni tari sesuai bakatnya sedangkan aku
hanya mengikuti olahraga basket .Ku coba dekati Karin,berbagai usaha ku
lakukan tak membuahkan hasil dari yang ku ikuti dan kuabadikan saat dia menari
diacara kampus.Tak beberapa lama dia mulai mau kudekati memang tak mudah butuh
perjuangan dan semangat yang tinggi.Walaupun dia dan aku berkomunikasi,tetapi
dia sangat menjaga jarak antara wanit dan laki laki.Maklum saja dia memang
mengerti,tahu aturan dan dari golongn
keluarga yang beragama.
“Karin kan
muslimah apalagi pake hijab syari,gmna bisa Karin masih mau menari tarian
daerah itu?”tanyaku penasaran
“maaf ya ka
dira,ya memang Karin ini berhijab tetapi dengan hijab ini alhamdulillah bakat
bakat Karin menari tarian daerah ini masih lacar, selama Karin menari boleh
pake hijab maka Karin masih mau menari.tetapi jika Karin ngga boleh menari pake
hijab maka Karin ngga akan menari lagi ka.” Jawabnya lembut
“terus kamu
rishi ngga menari didepan orang orang banyak?”
“ngga
ka,alhamdulillah selama ini karin menari
kan gerakannya sopan dan lembut.”
“ya juga sih,oh
ya kamu menari apa aja ?”
“Karin menari
tarian daerah ka khususnya tari topeng
endel yang dari daerah tegal.karin mau melestarikan budaya Karin ka,coba kakak bayangkan satu
orang saja dari daerahya masing masing melestarikan budayanya ngga kebayangkan
akan jadi gmna nantinya .”
“koq kamu ngga mencoba
menari tarian modern ?seperti sekarang sedang digandrungi oleh anak remaja
seperti k pop gitu?”
“ngga ka,Karin
ngga menari tarian seperti itu.karin hanya mau
dan belajar tari tarian tradisional daerah saja.lagian itu kan bukan
milik Negara kita,terkadang kita lupa kalau budaya kita tak dilestarikan
padahal nanti kalo udah diakui Negara lain baru kita mau mengakui kalau itu
milik kita.Karin miris aja ka jika anak muda jaman sekarng memilih budaya barat
entah dari segi makanan,minuman,baju,tarian dan lainnya.Karin ngga mau aja
seperti mereka mereka ka.walaupun entah mereka bilang kuno atau apapun
.”jawabnya antusias
“masyallah masih
ada gadis sehebat Karin.andai saja mereka meniru sifat seperti kamu pasti akan
begitu indah.”
“oh ya ka maaf
Karin pamit mau puang duluan soalnya udah ditungguin ibu dibutik “
“mau kakak anterin
kebutiknya?”
“oh makasih
ka,Karin bisa sendiri nanti naik angkot aja.”
“yasudah hati
hati Karin” jawabku dengan sedikit kecewa atas ponolakannya
Karin memang sangat menjaga antara wanita dan laki
laki yang bukan mahramnya.Aku paham hal itu tetapi aku juga kecewa karena
tawaranku ditolak olehnya.Tiba tiba aku melihat sekar melintas di depanku.sekar
adalah temenku dan dia juga temen satu UKM rohani islam dengan Karin.Tak
beberapa lama ku beranikan mendekati sekar
“Assalamualaikum
sekar”
“waalaikumsalmam
dira,koq tumben ada apa?”Tanya sekar
heran
“hehe ngga boleh
?”
“ya boleh tumben
aja”
“suudzon terus
kamu”
Basa basi sudah panjang lebar dan masuk pada intinya
mulai menggali informasi tetang si
Karin.kan sekar temen akrabnya.
“kar gue mau
tanya menurut lu Karin itu gmna?”
“ya baik
orangnya,lembut,cantik.”
“terus yang lu
tau dari dia apalagi?”
“ya
banyak.kenapa koq kamu kayanya pengen tau banget soal Karin?”tanyanya polos
“ya ngga gue
cuma pengen tau dia aja.oh ya dia lagi deket sama cowok siapa aja?”tanyaku
penasaran
singkat cerita aku sangat yakin dan mantap kalau aku
bisa mendapatkannya kelak dan yakin kalo Karin aku menyukaiku.Dia sang
matahariku dan aku terlalu percaya diri kalo aku sang mataharinya.Tetapi takdir
berkata lain,singkat cerita
“emm dia ngga
dekat sama laki laki dir,ya Cuma dia sekarang lagi ta’arufan sama laki laki
pilihan abi nya.
Dep antara percaya dan tidak percaya,sang matahariku
ternyata sudah mau menikah,proses taarufan
sedang di jalaninya.seolah sudah tak ada harapan lagi memilikinya
kelak.Memang dia belum akad,tetapi laki laki itu sudah satu langkah didepanku
menghadap orang tuanya.Apa dayaku sekarang seperti tak ada semangat lagi pupus
sudah harapanku .Mungkin memang ini takdir sang illahi,aku harus berubah
mengikhlaskannya .Hari demi hari kulalui sejak kejadian itu mulai merubah
sikapku lebih mendekatkan diri kepada sang pencipta.Jodoh tak kan kemana takan
tertukar,kita hanya perlu memantaskan diri .Biarkan kasihku tak tersampaikan
biarkan rasa cintaku cukup dalam diam dan kutitipkan dalam lantunan doa.
Kesimpulan
Dari cerita
diatas dapat kita simpulkan beberapa pesan sebagai berikut:
- kita
harus melestarikan budaya asal daerah kita sendiri tanpa merasa malu
- Cinta
tak harus memiliki,cinta tak harus mengungkapkan cukup dalam diam dan doa
itulah cinta yang sesungguhnya.Mengikhlaskan tanpa memaksa kehenda diri kita.
- Dengan
dapat mengubah segalanya.
- Cintai
penciptanya baru mencintai ciptaanNYA.