SIKAP SELEKTIF TERHADAP ADANYA ARUS GLOBALISASI
MAKALAH
INI DIAJUKAN UNTUK TUGAS ILMU SOSIAL DASAR
Disusun oleh
NAMA : MEI PANITA SARI
NAMA : MEI PANITA SARI
NPM :
14315115
KELAS : 1TA03
MATA KULIAH : ILMU SOSIAL DASAR
DOSEN : EMILIANSHAH BANOWO
FAKULTAS
TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN S1 UNIVERSITAS GUNADARMA 2015
Jalan
Margonda Raya 100 Pondok Cina- Depok, Jawa Barat
KATA
PENGANTAR
Puji syukur saya
panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah Globalisasi ini dengan
baik.
Makalah ini diharapkan
mampu membantu saya dalam memperdalam mata Pelajaran dalam kegiatan belajar.
Selain itu, makalah ini diharapkan agar dapat menjadi bacaan para pembaca agar
menjadi warga negara yang baik dan bertanggung jawab karena materi ini disajikan
mengarah pada sikap selektif terhadap globalisasi.
Oleh karena itu, makalah
ini diharapkan agar bangsa Indonesia memiliki sikap yang kritis terhadap
situasi dan kondisi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang
selalu berubah.Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada para pembaca yang
sudah berkenan membaca makalah ini dengan tulus ikhlas. Semoga makalah ini
bermanfaat, khususnya bagi saya dan pembaca. Amin..
Depok,
13 November 2015
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah
1.2 Rumusan
Masalah
1.3 Tujuan
Penulisan
BAB 11 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Globalisasi
2.2 Proses
Globalisasi
2.3 Faktor yang mempengaruhi meningkatnya globalisasi
2.4 Faktor
–faktor munculnya globalisasi
2.5 Dampak Globalisasi
2.6 Menunjukan
sikap selektif terhadap globalisasi
2.7 Nilai nilai dasar pancasila sebagai filter
arus globalisasi
BAB 111 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Globalisasi
adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari
setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah. Dengan adanya
Globalisasi, kehidupan manusia menjadi lebih mudah, efektif, dan hemat. Arus
modernisasi dan globalisasi itu mempunyai banyak nilai positif dan negatifnya:
Segi
positifnya, informasi yang didapat menjadi lebih cepat dan akurat daripada
masa-masa sebelumnya yang kebanyakan masih menggunakan cara-cara manual. Selain
itu, semua orang juga merasa senang apabila ikut serta terhadap perkembangan
zaman. Mereka tidak mau dikatakan ketinggalan zaman. Malah orang yang tidak
mengikuti era globalisasi ini seringkali diejek oleh teman sejawatnya.
Sisi negatif dari arus
modernisasi dan globalisasi pun juga tak kalah sedikitnya, fasilitas-fasilitas
yang ada di era globalisasi ini sebagian besar disalahgunakan oleh para
penggunanya. Contoh, internet sekarang ini sering dijadikan arena untuk mencari
situs-situs porno, handphone digunakan untuk menyimpan data-data yang tidak
mendidik moral seseorang, dan lain-lain.
Globalisasi secara
langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi perkembangan moral. Seseorang
dapat berperilaku buruk akibat penggunaan teknologi yang tidak pada tempatnya.
Efek dari Globalisasi tersebut dapat kita rasakan dalam kehidupan sehari-hari.
Meleburnya norma dan nilai di masyarakat akibat Globalisasi membuat generasi
muda tidak lagi mengindahkan aturan. Tindakan dan perilaku masyarakat yang
arogan, mengikuti mode/trend, bergaya hidup mewah/boros, merupakan contoh nyata
dari adanya globalisasi.
Permasalahan moral
sebenarnya sudah ada sebelum Globalisasi muncul. Namun kemunculan Globalisasi
dapat menjadi faktor yang mempengaruhi perkembangan moral. Dengan adanya
Globalisasi, perkembangan moral dapat menjadi lebih baik karena informasi dapat
dilakukan dengan cepat. Ajaran agama, motivasi, pendidikan, dan pengetahuan
dapat diakses oleh siapa saja dengan cepat. Sehingga dengan globalisasi
dimungkinkan perkembangan moral dapat ditingkatkan menjadi lebih baik.
Namun dengan
Globalisasi pula dapat menjadi faktor rendahnya moral bangsa. Hal ini terutama
disebabkan oleh penggunaan produk globalisasi yang tidak diimbangi oleh norma
sebagai benteng diri. Dalam makalah ini, penulis mencoba mengkaji dampak
Globalisasi terhadap perkembangan moral.
generasi muda adalah
harapan masa depan, calon pemimpin masa depan, oleh karena itu di
pundak generasi mudalah nasib suatu bangsa dipertaruhkan. Suatu bangsa apa bila
generasi mudanya memiliki kualitas yang unggul dan semangat yang kuat untuk
memajukan budaya daerah yang didasari dengan keimanan dan akhlak mulia, maka
bangsa itu akan besar.
Namun Saat ini kita
dapat melihat betapa lemahnya peran generasi muda dalam menjaga dan melestarikan
budaya daerah masing masing. Di sini bisa kita lihat, bahwa generasi muda
lebih suka mengikuti budaya modern yang kebarat-baratan dari pada budaya
daerah kita yang lebih beradat dan beradab.
Apabila generasi muda
lebih memperhatikan budaya lokal maka budaya lokal suatu bangsa tidak akan
punah di era globalisasi ini. Karena budaya lokal sangat berpengaruh terhadap
perilaku generasi muda. Mereka akan akan lebih menghargai nilai budaya dan
bahasa, nilai-nilai solidaritas sosial, kekeluargaan dan cinta tanah air yang
dirasakan semakin kuat.
1.2. Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah
yang diangkat adalah bagaimana sikap selektif terhadap adanya globalisasi?
1.3. Tujuan
Penulisan
Tujuan penulisan
makalah ini adalah sebagai salah satu syarat dalam pelaksanaan tugas mata
kuliah ilmu budaya dasar khususnya tentang pembahasan pengaruh budaya lokal
terhadap perilaku generasi muda. Melalui makalah ini, penulis mencoba
untuk memberikan pengetahuan mengenai budaya lokal dan generasi muda serta
pengaruh budaya lokal terhadap generasi muda itu sendiri.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Globalisasi
Sebelum kita mengkaji
lebih jauh tentang globalisasi, seyogyanya kita harus memahami terlebih dahulu
pengertian globalisasi. Kamus Bahasa Inggris Longman Dictionary of
Contemporary English, mengartikan global dengan concerning the
whole earth. Maksudnya sesuatu yang berkaitan dengan dunia internasional
atau seluruh alam jagad raya. Sesuatu hal yang dimaksud disini dapat berupa
masalah, kejadian, kegiatan, atau bahkan sikap yang sangat berpengaruh dalam
kehidupan yang lebih luas.
Menurut John Huckle,
globalisasi adalah suatu proses dengan mana kejadian, keputusan, dan kegiatan
di salah satu bagian dunia menjadi suatu konsekuensi yang signifikan bagi
individu dan masyarakat di daerah yang jauh. Sementara itu, Albrow mengemukakan
bahwa globalisasi adalah keseluruhan proses di mana manusia di bumi ini
diinkorporasikan (dimasukkan) ke dalam masyarakat dunia tunggal, masyarakat
global. Karena proses ini bersifat majemuk, kita pun memandang globalisasi di
dalam kemajemukan.Secara ekonomi, globalisasi merupakan proses pengintegrasian
ekonomi nasional bangsa-bangsa ke dalam sebuah sistem ekonomi global.
Menurut Prijono
Tjjiptoherijanto, konsep globalisasi pada dasarnya mengacu pada pengertian
ketiadaan batas antar negara (stateless). Konsep ini merujuk pada
pengertian bahwa suatu negara (state) tidak dapat membendung “sesuatu”
yang terjadi di negara lain. Pengertian “sesuatu” tersebut dikaitkan dengan
banyak hal seperti pola perilaku, tatanan kehidupan, dan sistem perdagangan.
Dari beberapa definisi
tersebut dapat dikatakan bahwa “globalisasi” merupakan suatu proses
pengintegrasian manusia dengan segala macam aspek-aspeknya ke dalam satu
kesatuan masyarakat yang utuh dan yang lebih besar.
Di sisi lain, ada yang
melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara
adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga
terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme
dalam bentuk yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis
akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya
karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar
terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain
seperti budaya dan agama. Theodore Levitte merupakan orang yang pertama kali
menggunakan istilah Globalisasi pada tahun 1985.
Scholte melihat bahwa
ada beberapa definisi yang dimaksudkan orang dengan globalisasi:
1.
Internasionalisasi: Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya
hubungan internasional. Dalam hal ini masing-masing negara tetap mempertahankan
identitasnya masing-masing, namun menjadi semakin tergantung satu sama lain.
2.
Liberalisasi: Globalisasi juga diartikan dengan semakin
diturunkankan batas antar negara, misalnya hambatan tarif ekspor impor, lalu
lintas devisa, maupun migrasi.
3.
Universalisasi: Globalisasi juga digambarkan sebagai semakin
tersebarnya hal material maupun imaterial ke seluruh dunia. Pengalaman di satu
lokalitas dapat menjadi pengalaman seluruh dunia.
4.
Westernisasi: Westernisasi adalah salah satu bentuk dari
universalisasi dengan semakin menyebarnya pikiran dan budaya dari barat
sehingga mengglobal.
5.
Hubungan transplanetari dan suprateritorialitas: Arti kelima ini
berbeda dengan keempat definisi di atas. Pada empat definisi pertama,
masing-masing negara masih mempertahankan status ontologinya. Pada pengertian
yang kelima, dunia global memiliki status ontologi sendiri, bukan sekadar
gabungan negara-negara
2.2 Proses Globalisasi
Globalisasi sebagai
suatu proses bukanlah suatu fenomena baru karena proses globalisasi sebenarnya
telah ada sejak berabad-abad lamanya.Di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20
arus globalisasi semakin berkembang pesat di berbagai negara ketika mulai
ditemukan teknologi komunikasi, informasi, dan transportasi.Loncatan teknologi
yang semakin canggih pada pertengahan abad ke-20 yaitu internet dan sekarang
ini telah menjamur telepon genggam (handphone) dengan segala
fasilitasnya.
Bagi Indonesia, proses
globalisasi telah begitu terasa sekali sejak awal dilaksanakan pembangunan. Dengan
kembalinya tenaga ahli Indonesia yang menjalankan studi di luar negeri dan
datangnya tenaga ahli (konsultan) dari negara asing, proses globalisasi yang
berupa pemikiran atau sistem nilai kehidupan mulai diadopsi dan dilaksanakan
sesuai dengan kondisi di Indonesia.
Globalisasi secara fisik
ditandai dengan perkembangan kota-kota yang menjadi bagian dari jaringan kota
dunia. Hal ini dapat dilihat dari infrastruktur telekomunikasi, jaringan
transportasi, perusahaan-perusahaan berskala internasional serta cabang-cabangnya.
2.3 FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI MENINGKATNYA GLOBALISASI
Adapun sebab-sebab meningkatnya globalisasi
adalah terjadinya perubahan
politik dunia, adanya aliran informasi yang begitu cepat serta
berkembang pesatnya perusahaan-perusahaan multi nasional
1.
Runtuhnya komunisme ala Soviet melalui serangkain revolusi
dramatisdi eropa timur pada tahun 1989, yang berpuncak pada bubarntya Uni
Soviet itusendiri pada tahun 1991 dan runtuhnya komunisme memperkuat proses
globalisasidan juga harus dilihat sebagai akibat dari proses globalisasi itu
sendiri.
2.
Munculnya mekanisme pemerintahan internasional dan regional Uni
Eropamerupakan bentuk pemerintahan Transtional. Masin-masing Negara
anggotamelepaskan kedaulatannya dalam tingkat tertentu.
3.
Munculnya berbagai organisasi antar pemerintahan
dan organisasi non pemerintahan internasional. Organisasi antar
pemerintahan adalah sebuah badan yang dibangun oleh pemerintah dan bertanggung jawab untuk mengukur danmengawasi
kegiztzn tertentu yang linkupnya internasional.
4.
Aliran Informasi Yang Cepat Dan LuasPergeseran kecakrawala
berfikir global ini memiliki dua dimensi.
5.
Berkembang Pesatnya Perusahaan-perusahaan Transnasional
Perusahaan transnasional adalah perusahaan yang memproduksi barang
atau jasa lebih dari satu Negara. Merupakan jantung perekonomian global.Perekonomian elektronik adalah factor lain yang memperkokoh globalisasi
ekonomi.
2.4 FAKTOR-FAKTOR
MUNCULNYA GLOBALISASI
1. Berkembang Pesatnya Teknologi Komunikasi Berkembang
pesatnya teknologi komunikasi dimungkinkan oleh
perkembangandalam infrastruktur teknologi dan telekomunikasi dunia, disetiap
rumah dan kantor dilengkapi dengan tipe, mesin faks, televisi kabel dan
digital mail elektronik daninternet. 140 juta orang menggunakan internet.
Jumlah itu bertambah hamper 5 kalilipat pada tahun 2001, dimana jumlahnya lebih
dari 700 juta orang. Menjamurnya
pengguanaan internet dan tipe genggam mempercepat dan memperdalam prosesglobalisasi,
semakin banyak orang menjadi terhubungkan (interconnected)
melalui penggunaa teknologi ini bahkan sampai
kekampunu-kampung terpencil yangsebelumnya hamper tidak bisa
dibayangkan bisa menggunakan teknologi ini. Dewasaini semakin
banyak Negara mengakses jaringan komunikasi internasional yang
padadekade-dekade sebelemnya hamper mustahil diwujudkan.
2. Adanya Integrasi Ekonomi DuniaGlobalisasi
juga semakin mungkin terjadi oleh adanya intergrasi
ekonomi dunia, perekonomian global tidak lagi
melalui didasarkan pada pertanian atau industri.Melainkan,
semakin didominasi oleh kegiatan perekonomian tanpa bobot. Adapun
perekonomian tanpa bobot adalah perekonomian yang produknya adalah informasi
,seperti perangkat lunak computer,
produk media dan hiburan dan jasa berbasi
sinternet. Perekonomian berbasis pengetahuan
ditandai oleh munculnya banyak konsumen yang cakap
teknologi dan yang mudah menguasai. Kemajuan-kemajuanterbaru dalam
bidang
komputerisasi, hiburan dan telekomunikasi sertamempraktekkannya dalam kehidupan keseharian mereka.
Demikianpun partisipasidalam jaringan distribusi dunia yang sangat penting
dalam berbisnis ditengah pasar global yang berkembang begitu cepat.
2.5 Dampak Globalisasi
Adanya globalisasi mampu
membuat dunia tampak sempit, dahulu apabila kita akan menonton siaran sepak
bola kita harus ke negara yang mengadakan pertandingan. Tapi sekarang kita
tidak perlu kemana-mana, kita cukup melihat di televisi. Ketika akan menghubungi
seseorang kita harus bertemu dengan orang tersebut, tetapi sekarang dengan
adanya pesawat telepon kita tidak perlu bertemu langsung cukup berbicara
melalui telepon saja. Adanya globalisasi membawa manfaat bagi umat manusia
tetapi ada juga dampak buruknya.
1. Dampak Globalisasi di Bidang Sosial dan
Budaya
Semakin bertambah globalnya berbagai nilai
budaya kaum kapitalis dalam masyarakat dunia. Merebaknya gaya berpakaian barat
di negara-negara berkembang. Menjamurnya produksi film dan musik dalam bentuk
kepingan CD/ VCD atau DVD. Dampak positif globalisasi di bidang sosial adalah
para generasi muda mampu mendapatkan sarana-sarana yang memungkinkan mereka
memperoleh informasi dan berhubungan dengan lebih efisien dengan jangkauan yang
lebih luas. Adapun dampak negatifnya adalah bahwa generasi muda yang tidak siap
akan adanya informasi dengan sumber daya yang rendah hanya akan meniru hal-hal
yang tidak baik seperti adanya bentuk-bentuk kekerasan, tawuran, melukis di
tembok-tembok, dan lain-lain. Dengan adanya fasilitas yang canggih membuat
seseorang enggan untuk berhubungan dengan orang lain sehingga rasa kebersamaan
banyak berkurang. Manfaat globalisasi di antaranya adalah informasi yang dapat
diperoleh secara mudah, cepat, dan lengkap dari seluruh dunia sehingga
pengetahuan dan wawasan manusia menjadi lebih luas. Akan tetapi dengan adanya
arus globalisasi kadang-kadang tidak disertai penyaringan. Semua informasi
diterima apa adanya. Hal itu berakibat pada perubahan pola hidup, pola pikir,
dan perilaku yang tidak sesuai dengan norma-norma kebudayaan bangsa Indonesia.
Segi budaya merupakan segi yang paling rentan terkena dampak negatifnya. Bentuk
informasi dan sarana yang dapat diterima dengan bebas mampu memengaruhi pola
bertindak dan berpikir generasi muda. Sebagai contoh, menurunnya budaya membaca
di kalangan pelajar, mereka lebih suka melihat televisi yang memperlihatkan
tontonan yang mengandung unsur kekerasan yang kemudian mereka tiru.
2. Dampak Globalisasi di Bidang Ekonomi
Dampak positif globalisasi di bidang ekonomi
adalah mampu memacu produktivitas dan inovasi para pelaku ekonomi agar produk
yang dihasilkan mampu bersaing dengan produk-produk yang lain. Pada era
globalisasi ini menuntut manusia yang kreatif dan produktif. Sedangkan dampak
negatifnya adalah mampu menimbulkan sifat konsumerisme di kalangan generasi
muda. Sehingga tidak mampu memenuhi tuntutan zaman karena sudah terbiasa
menerima teknologi dan hanya mampu membeli tanpa membuatnya. Globalisasi dan
liberalisme pasar telah menawarkan alternatif bagi pencapaian standar hidup
yang lebih tinggi. Semakin melebarnya ketimpangan distribusi pendapatan antar
negara-negara kaya dengan negara-negara miskin. Munculnya perusahaan-perusahaan
multinasional dan transnasional. Membuka peluang terjadinya penumpukan kekayaan
dan monopoli usaha dan kekuasaan politik pada segelintir orang. Munculnya
lembaga-lembaga ekonomi dunia seperti Bank Dunia, Dana Moneter Internasional,
WTO
3. Dampak Globalisasi di Bidang Budaya dan
Politik
Negara tidak lagi dianggap sebagai pemegang
kunci dalam proses pembangunan. Para pengambil kebijakan publik di negara
sedang berkembang mengambil jalan pembangunan untuk mengatasi masalah sosial
dan ekonomi. Timbulnya gelombang demokratisasi ( dambaan akan kebebasan ).
2.6 Menunjukkan Sikap Selektif
Terhadap Globalisasi
1. Latar Belakang dan Pengertian
Proses globalisasi yang
membawa dampak positif maupun dampak negatif telah menembus ke segala penjuru
dunia tanpa mengenal batas administrasi negara. Oleh karena itu, tindakan
preventif yang harus kita lakukan terhadap arus globalisasi yaitu bersikap
waspada dan selektif terhadap segala macam arus globalisasi tersebut. Untuk itu
kita harus memiliki ketahanan nasional yang kuat.
Sikap selektif dapat
diartikan sebagai sikap untuk memiliki dan menentukan alternatif yang terbaik
bagi kehidupan diri, lingkungan masyarakat, bangsa, dan negara melalui proses
yang berhati-hati, rasional, dan normatif terhadap segala macam pengaruh dari
luar sehingga apa yang telah menjadi pilihan dapat diterima oleh semua pihak
dengan penuh tanggung jawab.
2.7 Nilai Dasar Pancasila
sebagai Filter Arus Global
Kita mempunyai nilai
dasar yang dapat membentengi pengaruh buruk akibat arus globalisasi. Nilai
dasar yang terkandung dalam Pancasila merupakan nilai-nilai yang digali dari
budaya luhur bangsa.
Nilai Ketuhanan Yang
Maha Esa memberikan pemahaman kepada bangsa Indonesia untuk percaya dan takwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Nilai kemanusiaan yang
adil dan beradab memberikan pemahaman kepada bangsa Indonesia untuk bersikap
adil kepada sesama, menghormati harkat dan martabat manusia, dan menjunjung
tinggi nilai kemanusiaan.
Nilai persatuan
Indonesia memberikan pemahaman kepada bangsa Indonesia untuk senantiasa
menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan
negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.
Nilai kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan memberikan
pemahaman kepada bangsa Indonesia untuk bersikap demokratis yang dilandasi
dengan tanggung jawab.
Nilai keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia memberikan pemahaman dan penyadaran kepada bangsa
Indonesia atas hak dan kewajibannya yang sama dalam menciptakan keadilan dan
kemakmuran. Oleh karena itu, kita harus dapat mengembangkan nilai dan sikap
kekeluargaan dan kegotongroyongan dalam kehidupan masyarakat.
BAB
III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Globalisasi merupakan
suatu gejala wajar yang pasti akan dialami oleh setiap bangsa di dunia, baik
pada masyarakat yang maju, masyarakat berkembang, masyarakat transisi, maupun
masyarakat yang masih rendah taraf hidupnya.
Dalam era global, suatu
masyarakat/negara tidak mungkin dapat mengisolasi diri terhadap proses
globalisasi. Jika suatu masyarakat/negara mengisolasi diri dari globalisasi,
mereka dapat dipastikan akan terlindas oleh jaman serta terpuruk pada era
keterbelakangan dan kebodohan.
Dampak positif dan
negatif pada pengaruh globalisasi terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara
pun ada. Salah satunya era globalisasi pada sistem politik. Bangsa Indonesia
telah menerapkan kehidupan berdemokrasi yang telah membawa perubahan-perubahan
yang besar, diantaranya pelaksanaan pemilu legislatif dengan sistem multipartai
dan pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung. Itu dampak
positifnya.
Sedang dampak negatifnya
ialah pada kebanyakan negara berkembang akan memunculkan sikap dan tindakan
anarkis yang dapat memakan banyak korban diantara sesama. Wawasan kebangsaan
semakin terpuruk sehingga dapat menimbulkan disintegrasi bangsa. Seperti
munculnya Gerakan Papua Merdeka dan Gerakan Aceh Merdeka.
DAFTAR
PUSTAKA
http://sayyidanchiam.blogspot.co.id/2012/10/makalah-pembahasan-globalisasi.html